Jumat, 05 Agustus 2016

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar.lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan,keris di kiri
berselempang semangat yang tak bisa mati


Chairil Anwar DIPONEGORO 1946
Diponegoro Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/02/10-contoh-puisi-chairil-anwar.html
Diponegoro Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/02/10-contoh-puisi-chairil-anwar.html
Diponegoro Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/02/10-contoh-puisi-chairil-anwar.html
Diponegoro Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/02/10-contoh-puisi-chairil-anwar.html
Diponegoro Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/02/10-contoh-puisi-chairil-anwar.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar